Jumat, 06 Juli 2012

korupsi

Anas Klaim Kader Demokrat yang Terjebak Korupsi masih Sedikit
Sabtu, 07/07/2012 | 12:08 WIB
JAKARTA-Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengakui turunnya citra partai yang dinakhodainya karena jeratan kasus korupsi yang menimpa kadernya.

Hanya saja, kata Anas, jika dilihat secara obyektif jumlah kader Partai Demokrat yang terjerat kasus korupsi lebih sedikit dari pada kader partai lain.

"Memang ada ujian dan tantangan yang dihadapi oleh Partai Demokrat, termasuk citranya. Meskipun sebetulnya kalau kita mau obyektif, kader-kader yang sedang ditimpa musibah itu jumlahnya lebih sedikit ketimbang partai yang lain," kata Anas di Buleleng, Bali, Jumat (6/7).

Namun, Anas tidak menampik jika pemberitaan tentang kader Partai Demokrat yang terlilit kasus korupsi lebih mengemuka ketimbang kader partai lain.

"Kami tidak iri dengan kenyataan seperti itu. Yang penting bagi Partai Demokrat adalah kalau ada kekurangan, itulah yang kami perbaiki. Tidak mau menyalahkan siapa-siapa, tetapi kami melakukan interospeksi, perbaikan, evaluasi ke dalam, dan kami ingin terus meningkatkan kinerja agar citra partai ke depan itu makin baik," katanya.

Citra partai yang terus merosot,  tentu berpengaruh terhadap perolehan suara di Pemilu 2014 mendatang. "Karena itulah kami terus bekerja keras. Rakyat menentukan pilihan itu bukan dari berita, bukan dari opini. Tetapi rakyat memilih dari manfaat langsung yang diterima dari partai atau kader-kader partai," imbuhnya.
  Terkait dengan kasus dugaan korupsi proyek di Hambalang, yang kini membelitnya, Anas meminta agar diserahkan sepenuhnya dipercayakan kepada proses hukum di komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Memang saya tahu diolah-olah sebagai opini. Itu hal yang biasa saja. Tetapi yang penting, kalau masalah hukum silakan berproses dengan pendekatan hukum. Dan itu tidak memengaruhi kinerja partai dan kader-kader partai," tuturnya.

"Sudah saya jelaskan semua di sana. Saya kira tidak perlu menjadi bahan opini karena biar menjadi proses hukum," katanya.

Sebelumnya, Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul meminta agar Anas menanggalkan jabatannya sebagai ketua umum selama menjalani proses hukum di KPK."Sekarang diperiksa pun, masalah ini masih nyambung terus. Terus dipolitisir. Karena itu, Anas harus legowo mundur sementara. Jangan bebani partai," kata Ruhut sebelumnya.

Anas kerap disebut oleh bekas Bendahara Umum Demokrat, Muhammad Nazaruddin, terlibat kasus ini. Nazar mengatakan uang hasil korupsi proyek Hambalang ini digunakan untuk memenangkan Anas sebagai ketua umum dalam kongres partai di Bandung pada 2010.

Namun, Anas membantah tudingan itu. Dia menyatakan haram membeli suara untuk kemenangannya. Dia juga membantah terlibat korupsi Hambalang. Bahkan, Anas siap digantung di Monas jika terbukti menikmati uang korupsi proyek Hambalang.viv

liga champion

UEFA Tambah Skorsing Terry
Thursday, 31 May 2012 23:53
FOTO:Getty Images/David RamosBeritabola.com Nyon - Chelsea akan mengawali kiprah mereka di Liga Champions musim depan tanpa diperkuat John Terry. Gara-gara kartu merah di Camp Nou, Terry harus menjalani hukuman tambahan dari UEFA.

Terry mendapatkan kartu merah langsung saat The Blues mengimbangi Barcelona 2-2 di leg kedua semifinal Liga Champions, 24 April silam. Sebabnya, bek timnas Inggris itu mengasari penyerang Barca, Alexis Sanchez.

Kartu merah tersebut menyebabkan Terry absen di partai final. Beruntung buat dia, Chelsea tetap jadi juara usai mengalahkan Bayern Munich lewat adu penalti.

Namun, Badan Kontrol dan Disiplin UEFA memutuskan bahwa Terry dijatuhi skorsing tiga laga atas kartu merahnya. Dengan demikian, Terry masih harus melakoni hukuman dua laga lagi.

Terry masih akan absen saat Chelsea bertemu Atletico Madrid di laga Piala Super Eropa, Agustus mendatang. Pemain berumur 31 tahun ini juga belum bisa diturunkan kala timnya bertanding di matchday 1 fase grup Liga Champions musim depan.

Terry dan Chelsea masih punya kesempatan untuk mengajukan banding atas tambahan hukuman ini.
(dtc/mfi) Sumber: detiksport

banyak makan korban buaya filipina tembus rekor dunia

dok.net

Banyak Makan Korban, Buaya Filipina Tembus Rekor Dunia

Setelah banyak menelan korban, Lolong, seekor buaya raksasa yang selama ini banyak memberikan teror kematian belum lama ini akhirnya tertangkap di kota Filipina bagian selatan. Tidak cuma itu, buaya ini juga sukses memecahkan rekor dunia terbaru.
Pihak Guinness World Record memberikan gelar Lolong sebagai buaya terbesar, sekaligus menetapkannya sebagai penyebab sejumlah kematian di Filipina pada September lalu. Keputusan Guiness World Records itu menyebabkan Kota Bunawan yang berpenduduk 37 ribu orang di Provinsi Agusan del Sur berpesta.
Namun, Wali Kota Bunawan Edwin Cox Elorde menyebut hal itu juga menyebabkan kekhawatiran bahwa masih ada buaya-buaya raksasa lainnya yang tinggal di rawa dan sungai tempat warga kota itu melakukan aktivitas mereka.
"Perasaaan kami bercampur aduk. Kami bangga karena hal itu membuktikan betapa kayanya biodeiversitas di tempat kami namun juga khawatir bahwa Lolong tidak sendirian di luar sana," ujar Elorde seperti dilansir Huffington Post.
Lolong sukses menjadi bintang di Taman Ekoturisme dan pusat penelitian yang berada di luar kota Bunawan. Sejak buaya raksasa itu ditangkap, ribuan turis datang ke kota tersebut. Lolong memiliki panjang 6,17 meter dan berat lebih dari 1 ton.
Juru bicara Guinness Anne-Lise Rouse mengatakan bahwa Lolong mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, seekor buaya Australia yang berukuran 5 meter dan berbobot kurang dari 1 ton. (IV/SM)